Far Cry menjadi salah satu franchise FPS terbesar saat ini. Miliki open-world yang luas, gunplay yang menyenangkan, serta jalan cerita yang menarik, sulit untuk tidak mengakui keberhasilan Ubisoft dalam hidupkan franchise tersebut selama bertahun-tahun.
Pada artikel kali ini, kami akan mengurutkan semua game Far Cry yang telah dirilis sejauh ini mulai dari yang kami anggap terburuk hingga terbaik. Tanpa panjang lebar lagi, mari kita lihat saja langsung!
Daftar isi
12. Far Cry Vengeance
Far Cry Vengeance merupakan remake dari Far Cry Instinct — yang dimana juga merupakan remake dari Far Cry utama. Entah kenapa, Ubisoft begitu terobsesi dengan membuat ulang game pertama tersebut di saat porting dapat dilakukan.
Kembali bicara soal game, Far Cry Vengeance ialah game eksklusif Wii, dan seperti yang kamu harapkan dari game dari console tersebut, Far Cry Vengeance miliki motion control dan sayangnya deteksinya tidak konsisten, membuat pengalaman bermain menjadi penuh emosi. Tak hanya itu, remake ini juga miliki kualitas visual yang jelek serta A.I yang sama jeleknya.
11. Far Cry Insticts: Evolution
Far Cry Instincts: Evolution ialah sekuel dari Far Cry Instict yang sebagaimana kami sebutkan sebelumnya ialah remake dari game pertama. Menyebutnya sekuel bahkan mungkin terlalu “melebih-lebihkan” karena Evolution terasa tak lebih dari sekedar ekspansi Far Cry: Instinct yang tambahkan cerita singkat baru serta beberapa kemampuan baru untuk Carver.
10. Far Cry Insticts
Dirilis satu tahun setelah Far Cry pertama, Far Cry Instincts terpaksa menarik desain open-world yang dimiliki versi original untuk desain linear karena limitasi dari Xbox. Sebagai penggantinya, Instincts tambahkan mekanik feral abilities yang terkesan seperti prototype dari nanosuit di Crysis yang dimana juga dikerjakan oleh Crytek.
9. Far Cry Instincts: Predator
Yap, satu lagi game dari seri “Instincts” dan untungnya ini menjadi yang terakhir. Dirilis satu tahun setelah game sebelumnya, Far Cry Instincts: Predator menjadi game eksklusif Xbox 360. Alasan mengapa game satu ini berada satu posisi lebih tinggi ialah karena level desain yang lebih menarik, serta banyaknya mekanik yang lebih dirapikan pada FCI: Predator dibandingkan seri Instincts yang telah disebutkan di atas.
8. Far Cry: New Dawn
Far Cry: New Dawn merupakan sekuel dari Far Cry 5, game miliki map yang secara teknis sama tetapi dengan makeover yang membuatnya terlihat post-apocalyptic.
Ubisoft pada era ini (dan bahkan sekarang) begitu terobsesi untuk mengubah semua game mereka menjadi RPG. Entah apakah agar durasi lebih lama atau ingin bersaing dengan franchise yang tengah populer seperti Destiny, Fallout, Borderlands, dan lainnya. Apapun alasannya, penambahan RPG ini terasa sangat tidak cocok dan membuat kesal banyak fans.
Tak hanya itu, Far Cry: New Dawn miliki antagonis yang tidak garang atau mengancam sama sekali. Banyak fans yang lebih merasa jengkel akan Mickey dan Lou karena karakternya yang seperti e-celeb berakting kejam yang menghilangkan rasa intens yang diberikan oleh karakter antagonis lainnya di franchise ini khususnya setelah game ketiga.
7. Far Cry
Game ini ialah game yang memulai semuanya. Digarap oleh Crytek yang saat ini dikenal akan Crysis, Far Cry dulunya sempat menjadi game yang benar-benar menggugah pemain lewat visual, map luas dan juga gameplay yang penuh kebebasan dalam menyelesaikannya.
Sayangnya, dengan franchise ini terus berevolusi dan semakin banyak game yang telah mampu lakukan hal serupa, Far Cry mulai terkesan outdated. Aspek ceritanya juga mulai terlihat lucu karena alurnya yang sedikit tidak masuk akal serta dialog yang buruk. Apabila kamu tertarik untuk bermain game satu ini, kamu mungkin perlu lebih teliti akan versi mana yang harus dimainkan karena versi Steam yang game rilis merupakan versi “rusak”, membuat AI di game bisa terlalu bodoh atau terlalu pintar hingga bisa mendeteksimu dari dimensi lain.
6. Far Cry Primal
Far Cry Primal menjadi spinoff yang menarik karena game mengambil latar mundur jauh sebelum senjata api terciptakan yaitu zaman purba. Dengan AK47 atau M4 belum tercipta, kamu diandalkan dengan senjata pukul atau juga panah sebagai senjata jarak jauh.
Bermain senjata pukul di game ini tak lebih dari sekedar “spam tombol attack” sampai musuhnya mampus, sedikit mengingatkan saya dengan bermain Skyrim jujur saja. Tetapi latarnya yang unik, dialog buat-buatan yang tampaknya benar-benar konsisten dan dibuat dengan jeli, serta fitur companion binatang buas yang ditambahkan membuat Far Cry Primal amat menarik untuk dimainkan meski memang jauh dari sempurna.
5. Far Cry 5
Far Cry 5 mengubah sedikit formula open-world mereka dengan membuat side-quest sedikit dipaksakan sebelum dapat melanjutkan cerita utama, sama seperti yang Ubisoft terapkan di Assassin’s Creed Odyssey. Ada pro dan kontra dari sistem baru tersebut namun tampaknya mayoritas fans menyukainya untuk sekarang.
Joseph Seed dan keluarganya menjadi karakter antagonis yang menarik lewat pandangan kultis sesat mereka. Cara mereka membawakan “dakwah” mereka selama open-world juga bisa dibilang sangat baik, membuat Hope County sebuah latar yang mungkin satir dan berlebihan, tetapi sedikit dapat dipercaya juga.
Game ini memang dihantui oleh banyaknya bug serta AI bodoh yang tentunya menggangu tetapi terkadang juga mengundang tawa khususnya pada sesi coop.
4. Far Cry 3: Blood Dragon
Awalnya diumumkan sebagai lelucon April Fools, Far Cry 3: Blood Dragon menjadi spinoff yang melebihi ekspektasi. Jika dipandang kembali pada tahun 2013, sebuah respon yang wajar apabila orang menganggapnya sebagai cashgrab di tengah kesuksesan game ketiga. Namun ternyata banyak elemen yang membuat game ini menjadi pengalaman yang sangat menghibur.
Memang dari segi durasi lebih pendek dari game ketiga dan segi konten juga tidak begitu luas, akan tetapi Far Cry 3: Blood Dragon menjadi definisi dari kualitas dibandingkan kuantitas. Cerita yang konyol dan penuh referensi pop culture, senjata yang menyenangkan untuk dipakai, latar penuh lampu neon dan retro yang unik membuat game satu ini menjadi pengalaman fantastis dan sayangnya tidak pernah dieksplor kembali oleh Ubisoft.
3. Far Cry 2
Far Cry 2 bisa dikatakan black sheep dari franchise ini. Sebagian menyukainya, sebagian juga membencinya. Hal kerennya ialah berbagai detil yang diimplementasi ke dalam game mulai dari sistem malaria, sistem weapon-jamming, dunia yang interaktif pada api atau peluru, cuaca dinamis dan masih banyak lagi.
Hal buruknya ialah banyak elemen survival yang ditambahkan terasa tidak ramah pada pemain casual dan bahkan menjengkelkan bagi yang jago. Sistem GPS yang harus ditarik manual lewat karakter dan bukan dipresentasi lewat UI juga membuat eksplorasi sedikit problematik. Meskipun begitu, Far Cry 2 harus diakui canggih sebelum waktunya dan juga memberikan pengalaman bermain yang menantang untuk para fans hardcore.
2. Far Cry 4
Jelas apabila Ubisoft terlalu bermain aman dengan Far Cry 4. Sekuel satu ini terlalu mempertahankan apa yang sudah ada di game ketiga dan hanya menambah sedikit inovasi baru ke dalam formula open-world yang mereka rasa telah sukses. Akan tetapi tak berarti Far Cry 4 tak layak berada di posisi ini.
Kyat menjadi latar terbaik sejauh ini, setidaknya secara pribadi untuk penulis. Tak hanya terlihat cantik lewat kombinasi hutan, penggunungan salju dan juga upgrade visual dari Dunia Engine, tetapi desain open-world dari FC4 juga memfasilitasi lebih banyak vertical gameplay mau itu dari grappling hook, wingsuit baru, atau juga kendaraan helikopter mini yang ditambahkan game.
Mengambil ahli outpost juga lebih diperluas dan semakin banyak opsi yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan aktivitas sampingan tersebut. Salah satunya ialah dengan gajah yang membuat nge-rambo bertambah menyenangkan.
Cerita pun juga lebih kompleks dengan ditambahkannya dilema politik dari dua pemimpin dengan perspektif berbeda masing-masing. Belum lagi dengan Pagan Min yang membuat konflik diktator vs prajurit gerilya semakin mengundang tanda tanya akan siapa yang pandangannya terbaik untuk Kyrat.
1. Far Cry 3
Meskipun Far Cry 4 telah perbaiki banyak aspek, Far Cry 3 masih menjadi favorit banyak fans. Bahkan 8 tahun setelah perilisannya, game ini terus menjadi fondasi untuk franchise Far Cry.
Far Cry 3 menjadi game yang sempurnakan formul open-world yang dikembangkan oleh Ubisoft selama bertahun-tahun hingga menginspirasi franchise Ubisoft lainnya mulai dari Assassin’s Creed hingga Ghost Recon. Mulai dari dunia yang hidup dan penuh aktivitas, banyaknya opsi yang dapat dilakukan oleh pemain dalam menyelesaikan kegiatan open-world. grind untuk memperkuat peralatan yang mereka miliki saat ini, sistem crafting, sistem level up dan tentunya karakter antagonis yang mencuri perhatian.
Vaas menjadi bintang utama dan bahkan ikon dari franchise Far Cry selama bertahun-tahun. Sang psikopat berambut mohawk ini mencuri perhatian pemain lewat performa aktingnya yang menakutkan dan penuh karisma, membuat fans begitu kecewa ketika pertarungan terakhir bersamanya tak lebih dari sekedar QTE. Meskipun demikian Vaas menjadi standar tinggi dalam membangun villain kejam dan belum ada satupun di franchise ini yang dapat mereplikanya sejauh ini.
Baca pula informasi lainnya beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.
For further information and other inquiries, you can contact us via author