25 Hal Konyol Yang Dirindukan dari Kebiasaan Gamer Jaman Dahulu

Gamer di jaman sekarang pastinya sedikit berbeda dengan gamer di jaman dahulu. Mungkin sekarang semuanya serba lebih mudah dan simple daripada dahulu. Dimana sekarang hanya dengan satu buah smartphone yang bisa dibawa kemana-mana siapapun dengan mudah bermain game. Namun tidak dengan gamer jaman dulu, yang disini akan dikategorikan ke 4 era/jaman. Kira-kira apa sih memori unik ketika nge-game di era-era dulu.

Daftar isi

1. Era Dingdong / Arcade

arenapermainan.blogspot.com
  • Mencari sisa koin yang mungkin tertinggalSebagai gamer yang dahulu masih sangat bocah dengan pendapatan sangat minim, biasanya sih wajar banget dulu nyariin koin-koin yang ketinggalan setelah ada yang main di mesin arcade / ding-dong. Bahkan dicariin di bagian bawah mesin segala.
  • Menjadi yang paling disegani karena dapet skor tertinggiGame-game arcade biasanya tidak memiliki ending, sehingga siapa yang dapat bertahan atau mendapatkan skor paling tinggi tentunya mendapat gelar tidak langsung terhadap pemain-pemain di arena arcade dulu.
  • Semua rivalitas diselesaikan 1 vs 1Dulu, yang namanya masalah antar pemain di dalam arena arcade pasti bakal diselesaikan di game-game macam Tekken, Street Fighter, atau Mortal Kombat. Apalagi memang mesin arcade dulu memfasilitasi pemainnya berduel di satu mesin.
  • Main ditonton orang sekampungBiasanya lanjutan dari poin sebelumnya, dimana bila ada pertarungan yang seru, atau seseorang yang dapat memperoleh skor tinggi maka secara lumrah semua pandangan di dalam arena akan tertuju ke satu arah tersebut.
  • Harap-harap cemas supaya gak ke-gap ortuDikarenakan biasanya dulu arena arcade atau ding-dong ini hanya ada satu, dan dibuat terbuka dimana orang bebas lalu-lalang. Maka bagi para gamer yang sering kabur kesini adalah ketika orang tua mereka datang ke tempat itu.

2. Era Konsol Nintendo/Sega

techtime
  • Namatin game tanpa memory cardTidak ada yang namanya memory card di jaman konsol ini, semua yang kamu lakukan harus dalam sekali jalan. Atau apabila tidak maka kamu harus memulainya lagi dari awal. Dan tentunya gamer di masa ini harus meluangkan waktu lebih untuk satu game.
  • Namatin game yang sama sejuta kaliTentunya developer game di masa itu masihlah sangat sedikit. Sehingga dengan jumlah game yang juga masih sedikit biasanya para gamer di jaman ini tidak segan untuk memainkan game yang sama dan bahkan menamatkannya hingga berkali-kali.
  • Beli kaset isinya 10.000 game, isinya sama semuaMasih satu penyebab dari poin sebelumnya. Dikarenakan game yang masih minim, namun kebutuhan para penjual yang terus berjalan. Maka tak jarang tentunya kita dulu dapat satu cartridge yang tulisannya 10.000 in 1 namun kenyataannya gamenya hanya 8-10 macam saja.
  • Saling tuker game ke temenMungkin jarang, namun beberapa gamer di jaman ini masih menggunakan sistem barter untuk menghemat dana dan demi dapat merasakan game baru yang berbeda yang belum mereka miliki. Namun kultur ini sendiri juga menjadi pudar ketika kaset kompilasi menyerang.
  • Niup cartridge pas erorHal ini tentunya menjadi kebiasaan klasik bagi para gamer di jaman ini, ketika game yang lagi dimainin tiba-tiba freezing, patah-patah, atau bahkan tidak mau booting ketika awal main. Maka mayoritas gamer normal akan meniup bagian bawah cartridge yang sebenarnya tidak disarankan namun tetap dilakukan. 

3. Era Playstation / Rental PS

bisnisholic
  • Main bareng split-screen ama temenBaik yang main di rental maupun di rumah. Era Playstation 1 dan 2 tentunya surga untuk bermain bersama dalam satu game. Hampir semua game (kecuali beberapa game petualangan) biasanya bisa dimainkan dengan temanmu langsung.
  • Game gak bisa masuk, konsol dibolak-balikEntah siapa yang pertama punya ide ini, namun cukup aneh ketika game yang dimainkan di konsol (terutama PS) tidak dapat masuk maka si empunya biasanya memutar konsolnya, mulai dari 90 hingga 180°. Namun anehnya kadang hal tersebut berhasil.
  • 80% orang mainnya Winning ElevenSepertinya hal ini terjadi hampir di semua rental game yang ada, dimana mayoritas para pemain yang sudah cukup berumur (SMP/SMA ke atas) biasanya bermain Winning Eleven, PES dan game sepak bola lainnya. Dan pastinya jadi lebih ramai lagi bila ada turnamen, atau bahkan hanya sekelompok yang membuat kompetisinya sendiri.
  • Rebutan game baru yang cuma satuMayoritas pemilik rental game biasanya bukanlah gamer. Dan mereka tidak akan paham mana saja game yang harus mereka beli kecuali game sepak bola. Akibatnya, di beberapa kasus kamu akan menemui dimana kamu harus berebut satu game bagus dengan pemain lainnya. Apalagi bila genre gamenya adalah petualangan yang tentunya rawan spoiler.
  • Billing abis diperpanjang untuk satu match (khusus sepak bola)Peraturan ini mungkin tidak berlaku di semua rental, namun rata-rata bila ada yang sedang bermain Winning Eleven namun billingnya habis terlebih dahulu sebelum pertandingan yang tengah ia mainkan habis maka biasanya sang pemilik rental akan memberikan bonus perpanjangan billing hingga satu pertandingan tersebut selesai.

4. Era Game Hape Sebelum Android

pinterest
  • Bersyukur kalo hapenya ada gamenyaKetika era awal handphone masuk ke Indonesia, ia tidak segemerlap sekarang. Dengan semua keterbatasan hape jaman tersebut yang memang hanya memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi. Maka tidak heran beberapa hape hanya memiliki sangat sedikit game tanpa bisa menambah, atau bahkan tidak memiliki game sama sekali.
  • Bawa handphone OS Symbian pasti sering dipinjemSebelum kedigdayaan Android dan iOS sekarang. Symbian milik Nokia lah yang merajai game mobile pada jamannya. Dengan mayoritas handphone yang hanya menggunakan OS Java. Para gamer pemilik handphone Symbian tentunya pernah ngerasain hapenya jadi sering dipinjem sama temen-temennya.
  • Beli game di konter isi gameNgomongin tentang game mobile, sebelum adanya playstore dan apple store yang mempermudah kamu download game. Gamer mobile di jaman dahulu harus cerdas-cerdas mencari cara untuk mendapatkan video game. Atau untuk yang tidak mau repot cukup dateng ke konter-konter pengisian game yang dulu memang sempat menjamur.
  • Nyari situs-situs penyedia game macam g*tjar dan w*ptrickBagi yang termasuk sobat misquen atau malas ke konter-konter pengisian game, maka biasanya mereka adalah para penjelajah awal yang mau berusaha kerasa menyelami era web awal lewat hape yang hanya mendukung WAP (mode sederhana web untuk hape). Dan tentunya website-website seperti g*tjar dan w*ptrick menjadi jujukan utama.
  • Punya handphone Nokia N-Gage auto jadi paling kerenKetika punya handphone Symbian aja membuat status gamer mobile-mu naik. Maka memiliki Nokia N-Gage ataupun N-Gage QD merupakan pencapaian tertinggi yang bisa kamu dapat. Hape ini sendiri memang disebut-sebut hape gamer dengan desain yang mirip dengan Game Boy Advance.

5. Era Game Cafe / Warnet

tutgwarnetgold
  • Hunting paket hemat dan happy hourKetika warnet berkoneksi internet mulai menjamur, harganya mungkin bisa dibilang cukup mahal untuk dompet pelajar dan mahasiswa kala itu. Namun, tentunya para gamer warnet punya cara untuk bertahan hidup. Yaitu hunting untuk mencari warnet game yang menyediakan paket hemat ataupun jam senang yang biasanya malam.
  • Menandai satu PC di warnet seperti milik sendiriBagi para gamer yang cukup sering hidup di warnet maka biasanya ia memiliki satu spot PC yang akan dipakai secara terus menerus. Entah itu dekat AC, dekat jendela, kursinya enak, gak berisik dan beragam alasan lainnya. Bahkan biasanya pemain lain enggan bermain di PC tersebut karena sudah tertandai.
  • Ngamok se-warnet gara-gara ada yang download/pake netcutInternet di Indonesia hingga sekarang mungkin masih tertinggal, namun setidaknya sekarang sudah cukup lumayan daripada 10 tahun lalu. Dimana dengan koneksi yang sangat minim, dan masih harus dibagi untuk beberapa PC. Dan huru-hara pasti terjadi bila ada salah satu orang rese yang download.
  • Menerima takdir kalau keyboarde PC-nya rusak gara-gara game danceJauh sebelum era MOBA dan battle royale, ada satu masa dimana game Audition alias AyoDance dimana para gamer akan menghancurkan keyboard-keyboard yang ada di rental demi mendapatkan nilai penuh. Dan pemain non dance game ini harus menanggung akibat kondisi keyboard yang terkadang sudah tidak layak.
  • Dianggap sebagai orang kecanduan yang gak punya masa depanBersyukurlah kalian yang hidup di era dimana gamer dianggap salah satu peluang masa depan yang potensial saat ini. Dengan banyaknya event game, berbagai macam peluang kerja mulai dari streamer, caster, hingga atlet eSport. Para gamer di jaman dulu harus terjebak dalam stigma bahwa bermain game itu negatif, dan bahkan dianggap gak punya masa depan.

[zombify_post]

Related Posts

Hak Cipta © 2024 Demuonhotel. Semua Hak Dilindungi Undang-Undang.